nah, kalau yang ini bukan tuntutan dikelas, tapi tuntutan profesi, haha ini salah satu tulisan pertama yang dimuat di majalah -sekolah- yang bisa dibaca banyak orang, salah satu tulisan terbaik karna sumpah, bikinya dalam mood yang amat sangat baik, karna apa? karna ada sesuatu,sesuatu yang tidak boleh disebutkan tetapi dapat dimengerti -apa ini- :D
68 tahun yang lalu..
dentuman senjata, percikan darah perjuangan, bambu runcing, Perang Gerilya...!!
menjadi saksi bisu kemerdekaan indonesia,
Kini....
kita akan melanjutkan perjuangan itu...
perjuangan tak kenal lelah, membela Ibu pertiwi..
dentuman senjata, percikan darah perjuangan, bambu runcing, Perang Gerilya...!!
menjadi saksi bisu kemerdekaan indonesia,
Kini....
kita akan melanjutkan perjuangan itu...
perjuangan tak kenal lelah, membela Ibu pertiwi..
DIRGAHAYU INDONESIA KU KE-68
17 Agustus lalu, Indonesia kembali merayakan
kemerdekaanya untuk yang ke-68 kali nya, Great!! Seluruh rakyat Indonesia bersuka cita
menyambut kemerdekaan kali ini, seperti melaksanakan berbagai lomba,
tournament, atau pun perjalanan lebih dekat dengan alam yang tentunya
membangkitkan rasa kebersamaan dan nasionalisme masyarakat itu sendiri.
Nah,, eits eits,, Smansa kali ini juga punya
cerita untuk dibagi.. Demi mewarisi semangat”45,, Smansa kembali melahirkan
suatu produk kreatifitas yang ga kalah keren dan sangat perlu untuk di
hidangakan di tengah-tengah kesibukan rakyatnya Kampus Birru ini, Yapp,,
“PeRak” atau yang lebih lazimnya di sebut Pesta Rakyat ini memang sudah menjadi
tradisi tiap tahunya guna memeriahkan hari besarnya Indonesia di Smansa. Acara
ini sendiri di koordinir oleh para siswa sendiri dibawah tanggung jawab guru
pembimbing tentunya.
Yuk,, review sejenak perhelatan 17an Smansa
bulan lalu ini. Acara yang diketuai oleh Fadli Abdul Rahim (XII IPA 5) ini digelar
pada tanggal 19 Agustus lalu. Acara dibuka mulai pukul 08.00 dan berakhir
sebelum magrib tiba. Pada pesta rakyat tahun ini, panitia menyuguhkan berbagai
macam perlombaan menarik dan superpower tentunya,, diantaranya estafet, sepak
bola ria (yang muncul kembali setelah tahun lalu gagal dilaksanakan) and of course “Panjat Pinang” yang menjadi puncak dan penutup acara pada
tahun ini.
Nah, dimulai dari acara superpower yang menghangatkan langit Birru
pagi itu,, absolutly “estafet”. Estafet pada tahun ini terbilang cukup komplit,
sampai pada pos ke-20. Mulai dari lari cepat, lari buta, lari jongkok, dan
segala jenis lari-larian ada dalam estafet tahun ini, yang paling menyita
perhatian adalah “Lari Buta” dimana peserta diberi penutup mata dan dipersilahkan
lari setelah sebelumnya diputar-putar terlebih dahulu. Akibat pusing dan stres
yang over dosis, jadilah tragedi luar biasa bagi mereka para peserta lari buta,
dimana mereka dengan bangga dan percaya diri luar biasa menerjunkan diri
kedalam bandar,taman, tempat sampah, bahkan bunga ditepi jalan pun tak luput
menjadi pemeran utama dalam tragedi ini, Luar Biasa! Tragedi unik ini cukup
menggelitik smansa dan sangat pas sekali sebagai acara pembuka. Membangkitkan
semangat dan riuh tawa dari rakyat Kampus Birru ini. Good Job!
Lomba estafet sempat terhenti beberapa saat dikarenakan hujan lebat
mulai mengguyur lapangan pada siang hari, namun berkat semangat dan antusiasme
panitia dan peserta, estafet kembali dilanjutkan dan berakhir sebelum zuhur.
Sebagai pemuncak estafet tahun ini yaitu kelas X IPA 6, XI IPA 7 , dan XII IPA
2. Congratulation J
Sehabis istirahat zuhur, acara dilanjutkan dengan sepal bola ria,
acara yang sempat hilang pada tahun lalu ini cukup mengundang perhatian. Aksi
para peserta yang dengan PD nya bergoyang “aneh” ditengah lapangan sangat
menghibur masyarakat Kampus Birru pada siang itu. Sepak bola ria berakhir
sebelum ashar dengan kelas XI sebagai pemenangnya, Congratulation again J
Seusai sholat Ashar, barulah sampai pada acara puncak yaitu panjat
pinang antar generasi 15 Vs 16+17. Riuh
tawa dan sorak-sorai semangat kembali melukis atmosfir Smansa sore itu. Para
peserta konsentrasi pada pinang mereka masing-masing demi mencapai puncak. Pada
perlombaan kali ini kembali kelas XII dikalahkan oleh junior-junio dikelas XI
dan X, sungguh sangat disayangkan sodara sodara :D ,, terlepas dari itu semua,
yang terpenting itu adalah menikmati dan memahami nilai-nilai dari seluruh
cabang tournament pesta rakyat ini, seperti estafet ( melatih kekompakan dan kerjasama
tim yang hebat) , sepak bola ria ( dalam hidup harus seimbang, ada saatnya kita
serius, dan ada saatnya kita santai menikmati) , panjat pinang ( kerja keras
serta kekompakan membangun pondasi yang kuat demi mencapai puncak) nice
sekali..
“Pesta Rakyat tahun ini asik, perlombaanya juga seru, cuman sayang
eventnya kurang banyak, jadi ga semua bisa berpartisipasi seperti dalam panjat
pinang, belum lagi tarik tambang generasi tahun ini di lenyapkan dari list
acara, sungguh sangat disayangkan, padahal seru” celetuk Ansyar Ilhami (XI IPS
2) saat ditanyai di kediaamanya beberapa hari lalu. Memang benar, sungguh
sangat disayang kan ada beberapa acara yang eksistensinya lenyap pada tahun
ini. Tapi tentu saja ada alasan-alasan tersendiri mengapa panitia melenyapkan
event-event itu seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Irsyad (XII IPA 6)
selaku wakil ketua pesta rakyat tahun ini.
Terlepas dari semua kekurangan dan kelebihannya,Pesta Rakyat tahun
ini sudah sangat keren dan berkesan terutama bagi adik-adik keals X yang baru
bergabung dengan keluarga besar Kampus Birru ini. “Acara Pesta Rakyatnya keren,
seru kali, dapat melatih kekompakan dan kebersamaan, ga sia-sia masuk ke kampus
birru ini, kakak-kakaknya kreatif, makasi kakak panitia atas kerja kerasnya,
semoga tahun depan masih lanjut dan lebih meriah lagi” sebagaiman dilansir
dalam wawancara degan Emil Yadev (X IPS 2) beberapa hari yang lalu.
Well , sepantasnya memang kita berterimakasi kepada seluruh panitia
yang terlibat ,, Daebak!! Waiting for the next “PeRak” SMANSA
@Chaencungg_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar